April 4, 2007 at 6:57 am (
properti)
Pingin sharing soal beli rumah…. (mungkin ada yg mau sekalian comment..silahkan …monggo saling sharing

)
Rumah.. katanya merupakan salah satu dari 3 kebutuhan paling dasar (pangan, sandang dan papan). atau kalau merujuk ke
teori hierarchy of needs nya Pak Maslow maka rumah termasuk kebutuhan paling dasar (physiological layer). Dibanding 2 kebutuhan pokok lainnya Pangan dan Sandang ternyata urusan memiliki/membeli Papan (rumah) bukanlah urusan yg gampang terutama untuk keluarga muda yang sedang dalam tahap memulai hidup berkeluarga dalam arti sebenarnya alias secara mandiri.
Sebagian mungkin sudah siap secara materi sebelum menikah sehingga soal rumah tidak akan menjadi masalah besar (baik karena penghasilan yang sudah cukup, warisan, dapat istri/suami kaya, dapat undian berhadiah milyaran, dsb). Sebagian lagi keluarga muda saat ini mungkin akan memulai dengan ngontrak, kos, atau tinggal/numpang di PMI (pondok mertua indah) .
Dan sebagian lagi yg merasa rugi kalo ngontrak (karna hanya akan menambah pundi2 investasi si empunya rumah) dan sudah mempunyai “amunisi secukupnya” plus “nyali” akan memberanikan diri untuk membeli rumah dengan mencicil via KPR.
Mengapa saya katakan perlu nyali ?? karna memang keputusan untuk memiliki rumah dengan mencicil adalah keputusan yg benar2 memerlukan keberanian.. ya keberanian untuk suatu komitmen jangka panjang karna anda siap tidak siap harus berani menanggung beban cicilan utang setiap bulan selama sekian tahun demi untuk memiliki si rumah ini.. hmmmmm….. lalu kenapa saya bilang “amunisi secukupnya” ? karna memang kebijakan KPR yg berlaku saat ini rata2 hanya mensyaratkan DP (down payment) berkisar 10% s.d. 30% dari harga rumah dan sisanya akan ditanggung oleh Bank (sebagai utang/cicilan KPR tentunya di sisi kita).
Kalo amunisi dan nyali sudah ada, maka next step nya adalah mengukur kemampuan beli kita ** dengan kata lain rumah seharga apa yg kita mampu beli** jangan besar pasak daripada tiang kata orang tua. konkritnya begini .. Misalkan :
Harga Rumah : 300 Jt, Income (suami+istri) : 10 Jt -> max cicilan 30% = 3 Jt / bln
Taruhlah misalkan
harga appraisal Bank sama dengan harga rumah (walaupun biasanya harga appraisal < appraisal =" 240">
Maka dengan asumsi bunga KPR 13% dan cicilan 15 tahun maka plafon yg akan didapat adalah sekitar 250 Jt. Jadi dengan “amunisi” 60 Jt + “nyali” kita secara teori sudah dapat memiliki rumah dengan harga 300 Jt. Kelihatannya kok gampang yah?
Nanti dulu… selain “amunisi secukupnya” dan “nyali” diatas sebenarnya masih banyak faktor lain yg mempengaruhi jadi tidak nya kita beli suatu rumah. Salah satu faktor itu adalah faktor kecocokan alias selera ..soalnya beli rumah itu konon katanya ibarat mencari jodoh….apalagi kalo udah berkeluarga ..lha kok bisa? Lha iya karna kalo berkeluarga maka akan ada 2 pandangan yg mungkin berbeda dalam melihat/menilai segala hal (termasuk soal rumah).
pengalaman saya membuktikan hal ini.. “amunisi secukupnya” sudah ada.. “nyali” apalagi ..he..he..he… namun ketika tiba pada saat pemilihan rumah dari beberapa pilihan yg ada maka soal “selera” ini akan bisa sangat memusingkan.. bisa jadi suami sudah sangat cocok dengan rumah X di komplek Y namun ada aja yg bikin pasangan kita tidak sreg / tidak cocok.. atau sebaliknya istri dah klop dengan rumah A di komplek B tp ga OK menurut pasangannya.. bah pokoknya pusing lah.. memang sih ga ada satu hal pun (termasuk rumah) yg sempurna .. semua pasti punya kekurangan.. disinilah perlu yg disebut negosiasi antar pasangan .. lha udah modal pas-pas an mosok mau rumah di pondok indah..ndak mungkin toh?

ada barang ada harga kata engkoh2 di Glodok …
Naahh… selain faktor2 diatas faktor apa lagi donks yg patut jadi perhatian?? Nah untuk faktor2 lainnya akan kita bahas di posting berikutnya otreehhh…
April 5, 2007 at 4:08 am (
properti)
okehh..
setelah kemaren ngebahas soal persiapan awal buat beli rumah maka hari ini saya akan coba ngebahas faktor-faktor pertimbangan berikutnya. Nah misalkan kita dah oke dengan “amunisi”, “nyali” dan sudah ketemu spesifikasi rumah yang mo dicari (lokasi, LT/LB, rumah seken ato baru, akses, fasum/fasos, dll) maka langkah selanjutnya adalah pencarian/pemilihan rumah dari beberapa alternatif yang telah ada plus tips dan tricks bertransaksi. Nah pada tahap ini ada 2 alternatif yang bisa kita pilih : mau urus sendiri atau pake pialang alias broker. Ada yang memilih melakukan sendiri karena bisa tawar-menawar dan puas melakukan itu semua. Namun, perlu diingat, untuk itu kita butuh waktu dan tenaga lebih. Mulai dari melihat kondisi rumah, tawar-menawar harga, memeriksa keabsahan surat-menyurat, mengurus administrasi dan jual-beli, serta mencari sumber pembiayaan bila tak punya dana tunai. Nah buat tuan&nyonya yang tidak mau repot maka alternatif kedua via broker bisa dimanfaatkan.
Pialang alias Broker….Apa aja sih untung ruginya cari/beli rumah via pialang itu? nah kebetulan istri saya peminat majalah Intisari dan pd salah satu edisi cetak&online nya pernah ngebahas soal beli rumah via pialang / broker … begini kurang lebihnya :
Kalau ngomong ruginya sih relatif ya .. banyak yang ragu menggunakan jasa pialang perumahan karena mengira harus membayar komisi ke pialang. Padahal, pembeli tak dikenakan biaya apa-apa. Komisi hanya ditarik ke pihak penjual, itu pun setelah transaksi terjadi. (Tapi soal apakah fee itu nanti akan dibebankan si penjual ke si pembeli secara tidak langsung lewat harga rumah yg di mark up ..nah itu soal lain lagi ..he..he..) o ya dan satu lagi biasanya besar fee bervariasi tp umumnya sih sekitar +/- 3% dr harga transaksi.
Ada beberapa keuntungan membeli rumah lewat pialang. Kita jadi “pintar” karena pialang juga menjadi semacam konsultan tentang seluk-beluk membeli rumah. Misalnya, kita bisa tahu menaksir harga rumah. Bila rumah baru, menaksir per meter persegi dari materi bangunan. Penyusutan rumah 2,5% per tahun, dan rumah bekas yang berusia di atas 10 tahun, meskipun dari tembok, dianggap rumah tua, yang dihargai tanahnya saja.
Kita juga akan diberi tahu cara menilai rumah bekas. Misalnya, banyak gundukan tanah menandakan rumah rayap; garis air di dinding luar menunjukkan pernah mengalami banjir cukup lama atau berkali-kali, atau dari rembesan air kebocoran pipa dalam dinding; garis retakan dalam, tembus dan tegak menandai pergeseran pondasi rumah karena kerusakan susunan pondasi, balok atau tambahan dinding yang tak ada sejak awal; jamur atau bercak pada cat dinding luar menunjukkan air tanah tinggi atau kebocoran pipa dalam dinding; dan bercak pada langit-langit menunjukkan atap atau pipa bocor. Ini penting diperhatikan karena berpengaruh pada biaya renovasi rumah.
Okeh.. so melalui pialang rumah, kita tak perlu repot-repot mengecek keabsahan surat-surat macam Sertifikat Hak Milik (SHM) ke Badan Pertanahan Nasional setempat dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ke Suku Dinas Tata Kota setempat. Pialang pun akan membantu bila ingin membayar lewat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk rumah bekas, rumah baru, dan apartemen dari pengembang.
Untuk rumah bekas, pialang akan mengingatkan soal tagihan telepon, listrik, air dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang harus dilunasi oleh penjual. Misalnya, pengosongan rumah pada 30 Desember 2005, sementara tagihan datang pada Januari 2006, semuanya harus dilunasi penjual. Jadi, pembeli akan terhindar dari soal “warisan” tagihan yang kadang memberati.
Enaknya menggunakan pialang, jika ingin melakukan transaksi lagi, bisa menghubunginya. Harap maklum, sebab kini banyak orang membeli rumah bukan sekadar untuk ditinggali, namun sebagai investasi.
mungkin masih banyak pros/cons mengenai jual/beli rumah via broker ini … kalo saya pribadi sih yg jelas kalo urus sendiri langsung ke pemilik so pasti harga rumah nya bisa lebih rendah dibanding lewat broker.. tinggal di kalkulasi aja besar mana biaya yg bisa dihemat antara fee 3% dengan biaya yg dikeluarkan utk semua urusan yg harusnya bisa dihandle oleh broker…
Nah mungkin ada yg mo share soal broker/pialang ini?
O ya ngomong2 soal rumah ini ada 2 blog bagus sebagai referensi yakni :
yang ini dan
yang itu pokoknya mantaplah…. Ato boleh juga dengan mampir di situs-situs komersial berikut :
disini atau di
situ infonya cukup valid dan update…
Okeh … Selamat berburu rusa ..eh rumah